Siaran Pers
Nomor : 003/Humas/SP/01/2012
Tanggal : 3 Januari 2012
Nomor : 003/Humas/SP/01/2012
Tanggal : 3 Januari 2012
Tim pendataan situs cagar budaya, Zasnis Sulung menyerahkan hasil pendataan situs Budaya Asahan yang dikemas dalam sebuah buku yang berjudul Menapak Jejak Negeri Asahan kepada Bupati Asahan, Drs H Taufan Gama Simatupang MAP.
Buku yang memiliki 260 halaman tentang sejarah Asahan tersebut dijelaskan Zasnis bahwa pendataan situs dan kawasan cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan prilaku kehidupan manusia dimasa mendatang serta sebagai pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan manfaat lainya.
“ Usainya pendataan buku sejarah Asahan ini berkat kepedulian Bupati Asahan yang telah menaruh kepedulian serius terhadap penggalian dan penataan dalam upaya pelestarian situs sejatah dan cagar budaya negeri Asahan ini, “ kata Zasnis saat memberikan laporan terhadap hasil pendataan dihadapan Bupati Asahan, Selasa, 3 Januari 2012 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Asahan.
Zasnis memaparkan secara singkathasil pendataannya yang mengunakan dana APBD Asahan sebesar Rp 70 jutatersebut, bahwa hasil yang diperoleh tim untuk mengumpulkan data sejarah Asahan ditemukan beberapa bukti sejarah, diantaranya ditemukan Kampung Teluk Piai terletak ditepi aliran sungai Asahan, lokasi ini merupakan tempat pertama kali nama Asahan ditambalkan menjadi nama sebuah negeri oleh Sultan Aceh Alauddin Riayat Syah Al Qahhar.
Kemudian ditemukan tempat kelahiran Sultan Asahan pertama, Abdul Jalil Rakhmatsyah Bin Sultan Alauddin Riayat Syah Al Qahhar di kampung Tualang, Desa Teluk Dalam yang diduga pada tahun 1541 M. Ditemukan makam Raja Simargolang dari dinasti ke I dan ke II di dusun Dolok Maraja, Desa Lobu Rappa, kecamatan Aek Songsongan, serta beberapa bukti sejarah lainya.
“ Sebenarnya masih banyak lagi peninggalan sejarah purbakala penting yang belum berhasil terdeteksi oleh tim, namun hal ini menjadi PR bagi kami, untuk mengungkapkannya, “ kata Zasnis, seraya memita kepada Bupati Asahan untuk menguji buku tersebut dalam sebuah seminar.
Terkait hal itu, Bupati Asahan sangat mendukung penelitian situs sejarah Asahan tersebut, apalagi hal ini merupakan salah satu misi Pemkab Asahan yang kelima, yakni mengelola kemajemukan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai budaya dan memelihara kearifan lokal, guna mendukung proses pembagunan yang berwawasan lingkungan. “ Seharusnya biaya penelitian ini milyaran rupiah, namun begitu, kami akan usahankan seminar buku tersebut akan segera dilakukan dalam tahun ini, “ kata Bupati Asahan.(Humas-1)
Kepala Bagian Humas
Setdakab Asahan
Dto
Rahman Halim AP
kami bangga sekaligus sedih, kenapa baru sekarang pihak pemerintahan kabupaten Asahan tergerak untuk peduli terhadap histori kesultanan Asahan, tapi ini merupakan gebrakan yang harus diapreciate oleh seluruh masyarakat Asahan, I LOVE ASAHAN, ALWAYS AND FOREVER...........
BalasHapushal ini dilakukan sesuai Visi dan Misi Pemkab Asahan, dibawah kepemimpinan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP - H Surya Bsc dalam rangka mengali kearifan lokal yg ada di Kab Asahan.
BalasHapus